Luas hutan Indonesia di tiap provinsi ini
merupakan data luas hutan yang terdapat di masing-masing provinsi di Indonesia.
Luas seluruh hutan di Indonesia adalah133.300.543,98 ha. Ini mencakup
kawasan suaka alam, hutan lindung, dan hutan produksi.
Provinsi dengan luas hutan terbesar adalah gabungan provinsi Papua dan
Papua Barat dengan 40,5 juta ha. Disusul oleh provinsi Kalimantan Tengah (15,3
juta ha), dan Kalimantan Timur (14,6 juta ha). Sedangkan provinsi di Indonesia
dengan luas hutan tersempit adalah DKI Jakarta (475 ha).
Data luas hutan Indonesia ini merupakan data de yure, data di
atas kertas berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang
dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Mengenai jumlah riil luas hutan di lapangan
kemungkinan dapat berbeda. Hal ini lantaran beberapa SK penunjukan dikeluarkan
sejak lebih dari sepuluh tahun yang silam, bahkan luas hutan di provinsi
Kalimantan Tengah telah dikeluarkan sejak tahun 1982 dan sepertinya belum
direvisi ulang.
Berikut data luas hutan di tiap provinsi di Indonesia beserta SK
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi yang dikeluarkan oleh Menteri
Kehutanan.
1.
Nangroe Aceh Darussalam (SK No.
170/Kpts-II/00); 3.335.713,00 ha;
2.
Sumatera Utara (SK No.
44/Menhut-II/05); 3.742.120,00 ha;
3.
Sumatera Barat (SK No.
422/Kpts-II/99); 2.600.286,00 ha;
4.
Riau (SK No. 173/Kpts-II/1986);
9.456.160,00 ha;
5.
Kepulauan Riau (data masih bergabung
dengan provinsi Riau)
6.
Jambi (SK. No. 421/Kpts-II/99);
2.179.440,00 ha;
7.
Bengkulu (SK.
No. 420/Kpts-II/99); 920.964,00 ha;
8.
Sumatera Selatan (SK No.
76/Kpts-II/01); 3.742.327,00 ha;
9.
Bangka Belitung (SK No.
357/Menhut-II/04); 657.510,00 ha;
10. Lampung (SK No. 256/Kpts-II/00); 1.004.735,00 ha;
11. DKI Jakarta (SK No. 220/Kpts-II/00); 475,45 ha;
12. Jawa Barat (SK No. 195/Kpts-II/03); 816.602,70 ha;
13. Banten; 201.787,00 ha;
14. Jawa Tengah (SK No. 359/Menhut-II/04); 647.133,00 ha;
15. DI. Yogyakarta (SK No. 171/Kpts-II/00); 16.819,52 ha;
16. Jawa Timur (SK No. 417/Kpts-II/99); 1.357.206,30 ha;
17. Bali (SK No. 433/Kpts-II/99); 127.271,01 ha;
18. Nusa Tenggara Barat (SK No. 598/Menhut-II/2009);
1.035.838,00 ha;
19. Nusa Tenggara Timur (SK No. 423/Kpts-II/99); 1.555.068,00
ha;
20. Kalimantan Barat (SK No. 259/Kpts-II/00); 9.101.760,00 ha;
21. Kalimantan Tengah (SK No. 759/Kpts/Um/10/82); 15.300.000,00
ha;
22. Kalimantan Timur (SK No. 79/Kpts-II/01); 14.651.053,00 ha;
23. Kalimantan Selatan (SK No. 435/Menhut-II/2009);
1.566.697,00 ha;
24. Sulawesi Utara (SK No. 452/Kpts-II/99); 725.514,00 ha;
25. Gorontalo (SK No. 325/Menhut-II/2010); 647.668,00 ha;
26. Sulawesi Tengah (SK No. 757/Kpts-II/99); 4.394.932,00 ha;
27. Sulawesi Tenggara; (SK No. 454/Kpts-II/99); 2.518.337,00
ha;
28. Sulawesi Selatan (SK No. 434/Menhut-II/2009); 2.118.992,00
ha;
29. Sulawesi Barat (SK No. 890/Kpts-II/99); 1.185.666,00 ha;
30. Maluku (SK No. 415/Kpts-II/99); 7.146.109,00 ha;
31. Maluku Utara (data masih bergabung dengan provinsi Maluku)
32. Papua (SK No. 891/Kpts-II/99); 40.546.360,00 ha;
33. Papua Barat (data masih bergabung dengan provinsi Papua)
Sekali lagi data ini kemungkinan besar bukan luas riil hutan di
Indonesia. Dengan SK penunjukkan kawasan hutan yang dikeluarkan beberapa tahun
lalu ini tentunya tidak mencakup berbagai kerusakan hutan yang
terjadi akibat kebakaran hutan, pembalakan liar, maupun berbagai alih
fungsi hutan lainnya. Semoga luas hutan di Indonesia yang mencapai 133 juta
hektar ini tidak terlalu jauh berbeda dengan kenyataan di lapangan.
Dan yang paling penting, luas hutan di masing-masing provisi di Indonesia
ini selalu lestari sebagai warisan tak ternilai untuk anak cucu kita.
§
Referensi: Buku Data dan Informasi
Pemanfaatan Hutan Tahun 2010; Direktorat Jendral Planologi Kehutanan,
Kementerian Kehutanan; November 2010.
0 comments:
Post a Comment